Pertanian Hidroponik

Pertanian Hidroponik cara membudidayakan dengan baik dan simple. Hidroponik adalah bagian dari kata hydro dan ponik yaitu tanaman yang memanfaatkan air tanpa harus menggunakan tanah. Dengan menekankan air yang langsung mengenai akar tumbuhan, sehingga tanaman akan dapat mencurahkan lebih banyak energi yang lebih baik dalam memproduksi sayur dan buahnya.

Proses yang sedikitpun tidak memerlukan unsur tanah inilah hidroponik. Ada 8 sistem hidroponik beserta kelebihan dan kekuraangan berikut cara-caranya.

1. Sistem Hidroponik Sumbu (Wicks System)

https://ecs7.tokopedia.net
Sistem sumbu atau wicks system adalah sistem hidroponik yang paling sederhana, yaitu dengan memanfaatkan sumbu yang kemudian dihubungkan antara larutan nutrisi pada bak penampung dengan media tanam. Dan hal yang paling sederhana lagi yakni sistem ini bersifat pasif dalam artian tidak ada bagian yang bergerak.

Jadi larutan nutrisi akan ditarik ke media yang selanjutnya disalurkan ke media tanam dari bak atau tangki penampungan melewati sumbu. Dengan memanfaatkan daya kapilaritas sumbu maka air dan nutrisi dapat mencapai akar tanaman.

Sistem sumbu adalah sistem yang sangat ideal bagi yang sangat menginginkan tanaman di dalam pekarangan dapur, ruang tamu dan bahkan di halaman rumah yang luasnya tidak begitu lebar.

Dalam aplikasinya wick system dapat dicampurkan media tanam lain seperti perlite, vermiculite, arang sekam padi, dan kerikil pasir.

Cara menaman dengan sistem sumbu dapat memanfaatkan sumbu kompor, kapas atau kain bekas. Intinya media tersebut dapat menyerap air dengan baik. Boleh dari media-media yang kami sebutkan.

http://1.bp.blogspot.com

Pertama akar tanaman tidak dicelupkan langsung ke dalam air akan tetapi akar tersebut tumbuh dalam beberapa bahan penahan air terlebih dahulu misalnya rockwool atau bisa juga sabut kelapa.

Kemudian ujung sumbu ditempatkan di dalam reservoir yang telah diisi larutan nutrisi. Kemudian ujung lainnya ditempatkan dalam media tanam, dan bahkan lebih dekat ke akar tanaman.

Karena media ini lebih dominan menggunakan sumbu maka membutuhkan banyak air dan nutrisi. Maka sumbu disusun ke media penahana air sebagai kapiler.

Dengan begitu tanaman akan mengambil larutan nutrisi melalui ujung sumbu dan efeknya media tanam yang dilewati sumbu menjadi lembab.

Teknik sumbu ini udara akan tersedot oleh akar beriringan dengan larutan nutrisi. Dengan begitu akan memastikan bahwa tanaman menerima cukup udara.

Apabila reservoir habis maka dapat diisi dengan cara manual. Dan ini keunggulannya karena tidak perlu menggunakan pompa sebagaimana sistem hidroponik lainnya.

2. Sistem Hidroponik Deep Flow Technique (DFT)

http://4.bp.blogspot.com
 Sistem DFT secara singkat adalah sistem hidroponik yang meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman air berkisar 4-6 cm atau ukuran lainya.

Sama dengan sistem yang lain, sistem DFT juga membutuhkan tenaga listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talang-talang dengan menggunakan pompa air. Kemudian untuk menghemat listrik maka dapat menggunakan timer yang dapat mengatur waktu hidup dan mati mesin sirkulasi.

Cara Menanam Deep Flow Technique System (DFT)

Keunggulan sistem hidroponik daripada sistem yang lain adalah terletak pada saat listrik padam namun kebutuhan nutrisi untuk tanaman tetap tersedia. Karena sistem ini diatur ke dalam nutrisinya sampai 6 cm.

Akan tetapi kekurangannya adalah memerlukan kebutuhan nutrisi yang cukup banyak apabila di bandingkan dengan sistem NFT.

3. Sistem Hidroponik Aeroponik

http://www.sistemhidroponik.com

Aeroponik berasal dari dua kata yakni aero adalah udara dan ponik adalah cara budidaya. Jadi aeroponik adalah suatu sistem penanaman sayuran yang paling baik dengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah.

Teknik ini merupakan metode penanaman hidroponik dengan menggunakan menggunakan bantuan teknologi. Dengan menempatkan tanaman sedemikian rupa hingga akar tanaman terlihat menggantung.

Prinsip kerja aeroponik sistem adalah dengan memanfaatkan air dan nutrisi yang diberikan ke tanaman dalam bentuk butiran kecil ataupun kabut.

Adapun proses pengkabutan ini berasal dari sebuah pompa air yang diletakkan di bak penampungan dan disermprotkan dengan menggunakan nozzle. Sehingga dengan begitu nutrisi yang diberikan ke tanaman akan lebih cepat diserap akar tanaman yang menggantung.

Sistem aeroponik merupakan langkah yang tepat dan baik dalam pembudidayaan tanaman sebab dari teknik ini tanaman akan mendapatkan dua hal yaitu nutrsi serta oksigen secara bersamaan.

Banyak petani senang dengan menggunakan teknik ini. Karena kualitas sayuran yang ditanam dengan teknik ini terbukti mempunyai kualitas yang baik, higeinis, segar, renyah, beraroma dan disertai juga dengan citarasa yang tinggi.

Keunggulan dari sistem ini yakni terletak pada proses oksigenisasi yang langsung sampai ke akar yang dimulai dari tiap butiran kabut halus yang sudah dicampur unsur haranya.

Jadi banyak di negara berkembang menggunakan sistem ini termasuk di Indonesia. Kelebihan dari sistem ini ada 8 diantaranya:

  1. Tidak perlu menggunakan lahan yang luas, Cukup dengan lahan yang kecil saja.
  2. Sistem aeroponik sangat ramah lingkungan karena dapat menghemat air.
  3. Dengan akar yang menggantung di udara maka akan lebih banyak dalam penerimaan oksigen.
  4. Dapat mengurangi jumlah tenaga kerja.
  5. Mengurangi pertumbuhan panthogen yang berbahaya.
  6. Tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis, sebab tanaman tersebut akan memanfaatkan karbon dioksida yang kaya akan oksigen.
  7. Tidak perlu menggunakan tanah, sebab dengan air yang cukup saja maka sudah bisa membudi dayakan tanaman.
  8. Mampu menghasilkan tanaman yang memenuhi 3K yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya.
http://4.bp.blogspot.com

Nah, kekurangan sistem ini adalah apabila dalam sistem pengkabutan ini tidak dikontrol dengan benar, maka akar yang menggantung akan cepat mengering dan bisa mengganggu proses pengabutan.

4. Sitem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)

http://www.bebeja.com

Sistem Nutrient Film Technique (NFT) adalah teknik baru dalam hal bercocok tanam hidroponik di Indonesia. Sistem ini sangat tepat Sering diaplikasikan pada lahan yang tidak subur dan namun dapat diterapkan di dataran tinggi maupun rendah. Intinya tujuan akhir dari sistem ini adalah memperoleh panen yang berkualitas. Ada sedikit perbedaan penerapan sistem NFT dengan aeroponik.

Perbedaannya yakni terletak pada peletakan akar tanaman di atas lapisan air yang dangkal. Akan tetapi air tersebut telah mengalami proses sirkulasi yang sudah mengandung sejumlah nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Sehingga dengan begitu akar tanaman akan terus berkembang sebab dikelilingi oleh lapisan nutrisi. Keunggulan dan kelemahan teknik ini yakni terletak pada pasokan daya listrik yang besar penggunaanya.

Apabila pasokan listrik dari pompanya mengalami kerusakan maka akar tanaman akan cepat kering yang kemudian terganggunya nutrisi dan menyebabkan kematian pada tanaman.

http://1.bp.blogspot.com

Namun dengan cara ini akan lebih menjamin tanaman dapat tumbuh dan berproduksi lebih maksimal dan berhasil.

5. Sistem Hidroponik Drip System (DS)

http://4.bp.blogspot.com

Sistem Drip atau Sistem tetes adalah sistem hidroponik banyak diterapkan di rumah-rumah yang sebeneranya tujuan utamanya hanya sekedar hobi, namun tidak menutup kemungkinan juga untuk dikomersilkan.

Sistem ini tergolong sederhana sebab tidak membutuhkan begitu banyak perlengkapan, serta bisa bekerja multifungsi dan efektif.

Banyak sekali variasi yang dapat kita rancang serta bangun, dan semuanya hanya tergantung pada kreativitas dan inovasi.

Sesuai dengan namanya sistem ini menerapkan tetesan larutan nutrisi ke setiap akar tanaman dengan tujuan agar lembab dan juga basah.

Teknik ini bisa dirancang sesuai kebutuhan dan lahan, bisa dari skala kecil maupun skala besar. Akan tetapi lebih efektif cara ini untuk tanaman yang agak besar yang membutuhkan ruang yang lebih untuk pertumbuhan akar.

Dan juga teknik ini tidak begitu banyak membutuhkan air dalam sistem pengairannya serta pipa ataupun selang dapat ditarik secara memanjang tanpa harus bingung memposisikanya. Kekurangan sistem ini hanya media tanam yang banyak agar mudah diserap dan disimpan.

http://hidroponiq.com

Kenapa menggunakan tanaman besar? Karena tanaman besar tahan terhadap tekanan atau stress, dan tidak sensitif terhadap keterlambatan waktu pengairannya.

6. Sistem Hidroponik Pasang Surut (Ebb And Flow System)

http://afahrurroji.net

Sistem pasang surut adalah sistem bercocok tanam hidroponik dimana tanaman mendapatkan air, oksigen serta nutrisi melalui pemompaan bak penampung yang nantinya akan membasahi akar atau istilahnya pasang.

Kemudian selang beberapa waktu nutrisi kembali lagi ke bak penampungan atau istilahnya surut. Nah, waktu pasang atau surutnya ini bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman sehingga tidak terjadi genangan ataupun kekurangan air.

Jadi pompa air ini nantinya akan dibenamkan ke dalam larutan nutrisi lalu dipasang timer yang telah diatur waktunya. Dan air yang di dalam kolam atau bak penampung tadi akan dipompa dan diteruskan ke penampungan tanaman (grow tray).

Baru kemudian timer akan mati dan air secara otomatis akan turun kembali ke bak penampungan. Dalam hal ini timer dapat diatur beberapa kali sesuai kebutuhan. Intinya nutrisi pada tanaman harus terpenuhi secara baik.

Dalam aplikasinya sistem hidroponik dengan teknik ini dapat diterapklan untuk beberapa media pertumbuhan. Dan media yang lazim untuk menyimpan air secara baik adalah rockwool dan vermiculite.

Kelebihan dari teknik ini yaitu, pertama tanaman akan memperoleh nutrisi berupa air dan oksigen secara periodic, kedua adalah oksogen yang dibawa melalui pompa mempunyai kualitas yang baik, dan terakhir penyiraman yang dilakukan secara otomatis dapat menghemat tenaga dan waktu.

http://2.bp.blogspot.com

Namun kekurangan menggunakan metode ini yaitu budget yang dikeluarkan cukup mahal. Tergantung pada posakan listrik, dan apabila listrik padam maka tumbuhan bisa mati juga saat pemberian nutrisi berkali-kali berbeda tidak sebaik pemberian nutrisi di awal.

7. Sistem Hidroponik Fertigasi (Fertilizer and Drip Irigation System)

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

Sistem fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling banyak diterapkan di dunia. Karena sistem ini menggunakan drip irigation atau irigasi tetes, dimana tanaman akan disiram dengan cara meneteskan air.

Sistem fertigasi tidak hanya klihatan air saja yang diteteskan, namun air tersebut telah dicampur larutan nutrisi. Sehingga pertumbuhan tanaman tetap terjaga.

Artinya dalam satu tetes sudah mengandung nutrisi yang lengkap. Kemudian pengoperasiannya juga tergolong mudah.

Kelebihan sistem ini diantaranya:

1. dalam pemberian nutrisi dapat diatur sesuai dengan kedewasaan tanaman.

2. Aman dari penyakit dan dijamin bersih.

3. Mengatasi problem tanah.

4. Mampu meningkatkan hasil dari pendapatan.

5. Kualitas dari hasil tanam jauh lebih baik.

6. Penggunaan pupuk yang tepat sasaran.

7. Kuantitas mampu menghasilkan tanaman yang banyak.

http://1.bp.blogspot.com

Kekurangan sistem ini ada empat yakni:

1. Modal yang dibutuhkan terlalu tinggi.

2. Perlu pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk memulai dengan teknik ini.

3. Harus diurus secara berkala dan berkelanjutan.

4. Apabila ada kerusakan dalam sistem pengairan, itu akan berpengaruh dalam hasil pertanian.

8.Sistem Hidroponik Rakit Apung (Water Culture System)

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

Sistem hidroponik yang ke tujuh ini merupakan sistem yang paling sederhana diantara sistem hidroponik yang lainya.

Karena cukup dengan memanfaatkan platform yang terbuat dari media tanam yang mengapung sehingga kebutuhan nutrisinya langsung bisa didapatkan oleh akar tanaman.

Kemudian kebutuhan oksigen yang diperlukan akar tanaman, dapat menggunakan pompa aquarium yang telah dimasukkan ke dalam bak penampung nutrisi hidroponik.

Akan tetapi dengan menerapkan sistem ini tidak dapat bekerja efektif untuk tanaman dengan ukuran yang besar dan jangka panjang. Hanya tanaman kecil saja, seperti bayam, seledri, sawi, kangkung dan lainya.

http://4.bp.blogspot.com

 

 

Kekurangan tanaman hidroponik antara lain yaitu:

  1. Membutuhkan modal yang cukup besar untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan, Tetapi bagi para pemula anda bisa menggunakan cara hidroponik alternatif  yang alatnya sederhana seperti yang saya sebutkan di atas.
  2. Membutuhkan sedikit ketelitian dalam menyusun sistem tanam secara hidroponik, karena jika mengalami kesalahan sedikit akan Fatal, contohnya yang banyak terjadi adalah tanaman bisa layu atau mungkin mati,.

Demikian itu adalah beberapa penjelasan tentang pertanian Hidroponik, trimakasi telah mau datang dan membaca artikel ini, sampai jumpa di artikel-artikel lainya babbaayy.

Tinggalkan komentar